Minggu, 07 Maret 2010

SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN ZAMAIS


Saat itu sekitar tahun 1960-an,Desa Adiluwih masih berupa hutan belantara yang di huni beberapa kepala keluarga,termasuk Ky.Imam Manaqib yang kelak mendirikan Pondok Pesantren ZAMAIS.

Walaupun Ky.Imam Manaqib dan istri ( Siti Zainab) di sibukkan ole rutinitas pekerjaannya namun,beliau berdua selalu meluangkan waktunya untuk beribadah dan berdakwah.

Oleh karena banyaknya anak-anak yang di titipkan orang tuanya di rumah Ky.Imam Manaqib untuk belajar agama,dan di tambah para pemuda perantauan/pencari kerja yang mendaftarkan diri untuk ikut mengaji di malam hari,akibatnya gubuk mungil milik Ky.Imam Manaqib tidak lagi mampu menampung para muridnya,oleh sebab itu terbersit di fikiran beliau keinginan untuk membuat mushola.

Tidak lama kemudian terwujudlah keinginannya itu walaupun hanya sebuah mushola kecil yang terbuat dari kayu dan beratapkan ilalang.

Seiring dengan berkembangnya desa Adiluwih maka semakin berkembang pula majlis ta'lim yang di pimpin oleh Ky.Imam Manaqib beserta istri( Siti Zainab ).

Keberhasilan ini bukannya tanpa hambatan,karena banyak sekali pihak yang mencoba menghadang perjuangannya. Namun beliau berdua pantang mundur sedikitpun,karena ia memiliki keyakinan bahwa kebenaran itu akan selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT.

Ky.Imam Manaqib sering mengalami ancaman dan hinaan dari orang-orang yang tidak menyukai keberhasilannya,namun beliau tetap menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Pernah pada suatu saat ketika beliau mengikuti sebuah acara di balai Desa,tiba-tiba berdirilah seorang tokoh dan berteriak menghina Ky.Imam Manaqib,bersamaan dengan itu jatuhlah sebuah lampu petromah tepat di hadapan orang tersebut dengan meninggalkan suara benturan keras.

Orang-orang pun seketika terdiam dan saling berpandangan sembari bertanya-tanya dalam hati,isyarat apakah ini???

Keesokan harinya tersiar kabar bahwa orang yang semalam menghina Ky.Imam Manaqib di muka umum mendapat cobaan dari Allah SWT berupa sakit. Mendengar kabar tersebut,Ky.Imam Manaqib dan istri segera menjenguknya dengan penuh persaudaraan.

Melihat kehadiran Ky.Imam Manaqib di rumahnya, orang tersebut terperanjat,karena ia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini di benci,bersedia menjenguknya di kala ia sedang sakit. Tanpa di duga ia menitikkan airmata seraya meminta maaf kepada Ky.Imam Manaqib atas kesalahannya selama ini.

Dengan lapang dada Ky.Imam Manaqib pun memaafkan semua kesalahannya. Kejadian ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kejadian yang beliau alami.

Setelah sekian lama beliau mengelola majlis ta'lim,muncullah keinginan Ky.Imam Manaqib beserta istri untuk mendirikan sebuah Pondok Pesantren.

Dan alhamdulillah cita-cita mulia tersebut di kabulkan oleh Allah SWT.

Tepatnya pada hari Minggu 10 April 1988 M/23 Sya'ban 1408 H,berdirilah sebuah Pondok Pesantren yang di resmikan oleh bupati Lampung Selatan Bapak DULHADI.

Pada saat itu Pondok Pesantren yang di dirikan Ky.Imam Manaqib masih di bawah naungan yayasan DARUL ULUM.

Dan setelah di anggap mampu berdiri sendiri,maka pada tahun 1993,saya ( Mahfud Daroini ) mengusulkan kepada Ky.Imam Manaqib dan istri,untuk memisahkan diri dari Yayasan DARUL ULUM.

Dan selanjutnya saya ( Mahfud Daroini ) juga mengajukan sebuah nama baru yaitu ZAINUL MANAQIBIL ISLAM ( ZAMAIS ).

Alhamdulillah usulan dan pengajuan nama baru dari saya tersebut di terima oleh keduanya. Dengan demikian maka terjadilah perubahan nama dari Pondok Pesantren DARUL ULUM menjadi Pondok Pesantren ZAINUL MANAQIBIL ISLAM ( ZAMAIS ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar